Kebijakan DPR Dinilai Membebani Rakyat, Ribuan Mahasiswa Kepung DPRD Sumsel Tuntut Keadilan

PALEMBANG – TEROPONGSUMSEL.COM
‎Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Sumatera Selatan (Sumsel) memadati halaman Gedung DPRD Provinsi Sumsel, Senin (1/9/2025). Mereka menggelar aksi damai dengan menyuarakan sejumlah tuntutan keras yang ditujukan kepada para wakil rakyat.

‎Sejak pukul 10.20 WIB, massa berkumpul di kampus masing-masing dan bergerak menuju Simpang 5 DPRD Sumsel. Dari atas mobil komando, Salah seorang orator berteriak lantang, menuding DPR RI bersikap sewenang-wenang di tengah efisiensi anggaran yang digaungkan pemerintah.

‎”Hari ini kami menuntut keadilan! Jangan para anggota DPR bertindak sewenang – wenang. Di saat pemerintah menyerukan efisiensi anggaran, DPR justru dengan enteng menaikkan tunjangan rumah mereka. Maka hanya ada satu kata: lawan, kawan, lawan!” teriaknya, disambut sorak massa.

‎Sementara itu Ketua Aliansi Mahasiswa Sumsel, Ilham, yang didampingi Koordinator Aksi Dali Biman Saputra, menegaskan aksi ini lahir dari keresahan mahasiswa dan masyarakat.

‎”Kami menilai banyak kebijakan justru menambah beban rakyat. Kenaikan tunjangan DPR di tengah kondisi ekonomi sulit sungguh mencederai hati masyarakat,” tegas Ilham.

‎Selain menyoroti kenaikan tunjangan DPR, massa juga mengecam sejumlah pernyataan anggota dewan yang dinilai tidak sensitif terhadap penderitaan masyarakat. Hal tersebut disebut memicu gelombang aksi serupa di berbagai daerah.

‎Adapun sejumlah tuntutan mahasiswa, yaitu:
‎Pembatalan kenaikan tunjangan DPR. Pengesahan UU Perampasan Aset. Reformasi sistem rekrutmen anggota DPR.
‎Evaluasi program Makan Bergizi Gratis.
‎Pembebasan mahasiswa yang ditahan.
‎Pencabutan pembatasan liputan media.

‎Dalam orasinya, Ilham menekankan pentingnya kebebasan pers sebagai pilar demokrasi.
‎“Pers adalah garda terdepan penyampai kebenaran. Jangan dibungkam. Kebebasan pers harus dikembalikan!” serunya.

‎Hingga menjelang sore, aksi berlangsung kondusif meski jumlah massa terus bertambah. Aparat gabungan TNI-Polri terus memperketat penjagaan, sementara pagar Gedung DPRD yang awalnya terbuka kini ditutup rapat untuk membatasi lautan mahasiswa.

‎Aksi ini dikabarkan akan terus berlanjut hingga DPRD Sumsel memberikan respons nyata terhadap tuntutan mereka.
‎(Red/Diyono)

Related posts

Leave a Comment